JAKARTATERKINI.ID - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati, menyatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memenuhi minimal empat indikator untuk mewujudkan pemilihan umum (Pemilu) yang berintegritas.
Menurut Khoirunnisa, empat indikator tersebut adalah transparan, akuntabel, jujur, dan akurat.
Baca juga : Bawaslu Sikapi Isu Kecurangan Dalam Film Dirty Vote
Khoirunnisa menjelaskan bahwa transparansi dalam setiap proses yang dilakukan KPU, mulai dari sebelum hari pencoblosan atau masa kampanye, hingga setelah pelaksanaan pemungutan suara, akan memastikan bahwa publik menerima setiap proses politik yang dilakukan penyelenggara pemilu.
"Pentingnya KPU menjadi transparan dalam semua aktivitas tahapan pemilu, untuk mencegah timbulnya disinformasi seperti dugaan surat suara yang sudah dicoblos pada Pemilu 2019," katanya.
Selain transparansi, Khoirunnisa menyoroti indikator lainnya, yaitu akuntabel, jujur, dan akurat, sebagai hal penting yang harus ditunjukkan oleh KPU.
Baca juga : ODGJ di Jakarta Bisa Memilih Asal Ada Surat Keterangan Dokter
"Semua indikator ini diharapkan dapat dilakukan tidak hanya oleh KPU tetapi juga oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), lembaga pengawas penyelenggaraan pemilu," ungkapnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Khoirunnisa juga mengkritisi format debat kedua Pilpres 2024 yang menempatkan simpatisan dan pendukung di belakang pasangan calon (paslon) yang berdebat.