JAKARTATERKINI.ID - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji untuk terus memberikan dukungan rekonstruksi kepada Ukraina, yang sedang dilanda perang, dengan memanfaatkan pengalaman Jepang dalam pemulihan dari bencana gempa bumi.
“Situasinya tidaklah mudah, namun membantu Kiev untuk pulih merupakan investasi di masa depan,” kata Kishida dalam Konferensi Jepang-Ukraina untuk Promosi Pertumbuhan Ekonomi dan Rekonstruksi yang diadakan di Tokyo, Jepang, pada hari Senin.
Baca juga : Indonesia Dukung Palestina Melalui Penegakan Hukum di ICJ
Dalam pidatonya, Kishida menyatakan bahwa kedua negara akan membuat perjanjian untuk menghilangkan pajak berganda dan akan memulai negosiasi untuk merevisi perjanjian investasi yang memungkinkan perusahaan Jepang untuk bergabung dalam proyek rekonstruksi di Ukraina.
Pada kesempatan tersebut, Kishida dan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal menandatangani nota kerja sama di berbagai bidang.
Kerja sama tersebut mencakup pembangunan kembali infrastruktur, penghapusan ranjau, perluasan sektor pertanian, perbaikan situasi kemanusiaan, pengembangan bioteknologi, industri dan teknologi informasi, serta peningkatan tata kelola.
Baca juga : Kementerian Kehakiman Korsel Terbitkan Larangan Perjalanan bagi Presiden
Konferensi tersebut diadakan seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa dukungan negara-negara Barat kepada Kiev menurun karena Rusia tampaknya berkomitmen untuk terus berperang.
Acara pada Senin dihadiri oleh sekitar 300 pejabat pemerintah dan perusahaan dari Jepang dan Ukraina, dan berlangsung menjelang dua tahun invasi Rusia ke Ukraina.