Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meraih Penghargaan Energy Management Insight Award

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I meraih penghargaan Energy Management Insight Award dalam ajang Energy Management Leadership Awards 2023. Penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan dan entitas usaha di seluruh dunia yang telah menerapkan sistem manajemen energi dengan hasil yang positif dalam bidang energi, ekonomi, dan keberlanjutan. Direktur Teknik AP I, Lukman F. Laisa, menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen perusahaan dalam memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, yang juga merupakan salah satu misi perusahaan. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali meraih penghargaan ini karena telah mengimplementasikan ISO 50001 sistem manajemen energi dengan baik.

Baca juga : Pakar Sebut Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Enam Kali Lipat Dari India

AP I menjelaskan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah bandara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan ISO 50001 sistem manajemen energi. Melalui berbagai upaya yang dilakukan dalam sistem manajemen energi, bandara ini berhasil menghemat energi sebesar 26.592 megawatt hour (MWh) atau setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp27,8 miliar dari tahun 2020 hingga 2022. Selain itu, bandara ini juga mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 21.008 metrik ton CO2. Dalam mendukung program pemerintah untuk penurunan emisi gas rumah kaca di tahun 2030, AP I telah melaksanakan sejumlah program di Bandara I Gusti Ngurah Rai, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas maksimal hingga 155 kilowatt peak (kWp), instalasi sistem pendingin terminal terpusat, penggunaan solar cell untuk lampu penerangan jalan, penggunaan lampu LED, dan desain arsitektur terminal bandara yang mendukung program penghematan energi. Penghargaan ini menjadi prestasi yang membanggakan bagi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan AP I dalam menerapkan manajemen energi yang efisien dan berkelanjutan.

Baca juga : Said Iqbal: Implementasi KRIS Berdampak Positif, Namun Harus Diperhatikan Catatan Kritis