JT - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menindaklanjuti konsep mengembangkan perekonomian kawasan pesisir utara menjadi sektor industri maritim setelah mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat serta provinsi.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyatakan rencana pengembangan ini didasari beberapa isu strategis yang terjadi di daerah itu antara lain kemiskinan, pengangguran, masalah sosial, kualitas nilai kehidupan dan daya saing sumber daya manusia.
Baca juga : Full Senyum, Tangkapan Ikan Nelayan Melimpah di Perairan Banten Selatan
"Isu lain menyangkut abrasi dan land subsidence pantai utara, pengembangan infrastruktur, dan penyelesaian status tanah. Pengembangan ekonomi ini sekaligus menjadi solusi menyelesaikan sejumlah isu strategis tersebut," katanya di Cikarang, Jumat.
Dia menjelaskan fenomena abrasi yang terjadi di wilayah pesisir pantai utara semakin memburuk dan menurut prediksi ahli, pada 2045 lebih dari 50 persen luas Kecamatan Muaragembong tergenang air laut.
Ditambah keberadaan kawasan hutan lindung yang mayoritas sudah beralih fungsi menjadi lahan tambak dan pertanian mengakibatkan potensi terjadi banjir air pasang dengan tingkat risiko tinggi.
Baca juga : Kecelakaan Maut di Pantura Gresik, 7 Orang Tewas dalam Perjalanan Umrah
Kondisi itu direspons pemerintah daerah setempat melalui rencana pengembangan wilayah tersebut dengan mengusung konsep waterfront city dan sponge city bernuansa lingkungan.
"Kelebihan yang didapatkan adalah wilayah ini diproyeksikan akan masuk ke dalam aglomerasi Jabodetabekpunjur mengingat pangsa pasar yang cukup besar serta peran strategis mendukung pengembangan megapolitan baik dari sisi ekonomi, lingkungan, dan sosial," katanya.