JT – Proses merger antara XL Axiata dan Smartfren kini telah memasuki tahap akhir, dengan harapan sejumlah langkah selanjutnya dapat diselesaikan dalam waktu dekat. Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengungkapkan optimismenya mengenai kelanjutan proses ini.
"Banyak yang menanyakan kapan merger ini akan terjadi, dan saya sampaikan bahwa hilal sudah mulai terlihat sedikit," kata Dian dalam acara Media Gathering 2024 di Yogyakarta, Rabu (23/10).
Baca juga : KAI Angkut 10,67 Juta Ton Barang Selama Januari-Februari 2025
Dian menjelaskan bahwa kedua pihak berharap segera mencapai kesepakatan, dan persetujuan dari pemerintah juga diharapkan dapat dilakukan dengan cepat. Menurutnya, konsolidasi antara XL Axiata dan Smartfren akan membawa dampak positif bagi industri telekomunikasi di Indonesia.
"Kami percaya bahwa bisnis yang dijalankan tidak hanya sekadar mengejar keuntungan, tetapi juga harus memberikan dampak positif bagi masyarakat, pelanggan, dan negara. Kami ada untuk membangun dan membawa kemakmuran Indonesia," ujar Dian.
Target penyelesaian merger ini diharapkan dapat tercapai pada akhir tahun 2024, dengan catatan bahwa hal ini sangat bergantung pada persetujuan dari dua institusi terkait, yaitu Kementerian Komunikasi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca juga : Pertamina Lubricants Ingin Ciptakan Pelumas Khusus Untuk Lamborghini
Axiata Group Berhad dan Sinar Mas, yang menaungi PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data, dan PT Bali Media Telekomunikasi, telah menandatangani nota kesepahaman untuk menjajaki rencana penggabungan usaha XL Axiata dan Smartfren menjadi entitas baru (MergeCo).
Saat ini, XL Axiata melayani 58,5 juta pelanggan dengan didukung lebih dari 163 ribu Base Transceiver Station (BTS), mayoritas di antaranya merupakan BTS 4G yang tersebar di seluruh Indonesia.