JT - Komunitas Bakul Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menggelar acara bertajuk "Cap Go Meh ala Bakul Budaya di Kampus UI" untuk memperkenalkan tentang budaya peranakan Tionghoa sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
"Dengan Cap Go Meh kita merayakan keberagaman di negeri ini. Sesuai dengan misi Bakul Budaya, melestarikan budaya dan merajut kebhinnekaan, slogan Bhinneka Tunggal Ika harus diejawantahkan dan tidak jadi slogan kosong. Hal ini juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Bakul Budaya dalam pemajuan kebudayaan di akar rumput," kata Ketua Umum Bakul Budaya Dewi Fajar Marhaeni dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Baca juga : Komando Resimen Militer 052/Wijayakrama Dorong Program Pertanian di Jakarta Utara
Acara Cap Go Meh ini dibuka dengan Pasar Bakul yang menjual berbagai kuliner dan fesyen dari peranakan Tionghoa.
Berbagai kuliner yang menandai perayaan Cap Go Meh sebagai puncak sekaligus penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dijual di pelataran FIB UI ini.
Ada juga berbagai batik, kebaya encim, dan beragam pernak-pernik.
Baca juga : LAZ Al-Kahfi Peduli Kembali Meraih Penghargaan BAZNAS Jabar Award 2024: Bukti Kepedulian dan Dedikasi Tinggi
Acara tersebut juga menggelar diskusi budaya bersama dosen FIB UI Dr. Rahadjeng Pulungsari Hadi serta antropolog dan kolektor wastra Nusantara Notty J. Mahdi.
Sementara Dekan FIB UI Dr. Bondan Kanumoyoso mengapresiasi digelarnya perayaan Cap Go Meh di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.