JAKARTATERKINI.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa pembangunan dua ruas jalur kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) di Bandung, yakni Leuwipanjang-Tegalluar dan Leuwipanjang-Dago (utara-selatan), memerlukan biaya sekitar Rp20 triliun.
Pelaksana harian (Plh) Sekda Provinsi Jawa Barat, Mohammad Taufiq Budi Santoso, menyampaikan bahwa rencana pembangunan dua ruas LRT tersebut masih dalam proses, terutama dalam penyusunan dokumen-dokumen yang diperlukan.
Baca juga : Usai Bentrokan Antar Ormas di Bandung, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
Hal ini melibatkan tahap penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait modal pembangunan.
"LRT mudah-mudahan ya. Kita mengatur waktu penandatanganan kesepakatan induk dengan Kemenkeu. Nanti lebih baik Pak Pj Gubernur (Bey Machmudin) yang menyampaikan. Prioritas Utara-Selatan, kemudian nanti Leuwipanjang-Tegalluar, kebutuhan Rp20 triliun untuk dua ruas itu," ujar Taufiq.
Dia juga menjelaskan bahwa moda transportasi LRT ini diharapkan dapat terintegrasi dengan layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh.
Baca juga : SPPG Purwakarta: Sejumlah Anak Tak Familiar dengan Nasi
Oleh karena itu, pihaknya merencanakan pembangunan LRT melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang melibatkan pihak swasta, untuk mempercepat proses pembangunan.
"Dana dibantu APBN melalui Kemenkeu. Ada beberapa dokumen yang harus disiapkan. LRT ingin kita campur (sumber pendanaan) dengan KPBU," tambahnya.