WhatsApp Bersiap Mengatasi Misinformasi dan Hoaks pada Pemilu 2024

Jakarta, 27/6 WhatsApp, aplikasi perpesanan instan yang dimiliki oleh Meta, mengungkapkan kesiapannya dalam mengatasi penyebaran misinformasi dan hoaks menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024. Kami telah menerapkan berbagai batasan produk untuk membatasi viralitas informasi di WhatsApp. Selain itu, kami juga telah menjalin kerja sama dengan LSM lokal dan platform-platform lainnya, ujar Manajer Kebijakan Publik WhatsApp, Esther Samboh, saat berbicara dalam acara WhatsApp SME Summit 2023 di Jakarta, pada hari Selasa.

Baca juga : Google Banding atas Putusan KPPU Terkait Sistem Pembayaran Google Play

Langkah serupa telah dilakukan oleh WhatsApp sejak Pemilu 2019 guna mencegah penyebaran misinformasi dan hoaks yang dapat memecahbelah masyarakat. Pada Pemilu 2019, WhatsApp bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan lembaga ICT Watch untuk membuka saluran telepon agar publik dapat melaporkan temuan kabar hoaks. Masyarakat dapat mengirimkan teks, foto, video, dan audio yang berpotensi mengandung misinformasi atau hoaks ke nomor +6285574676701.

Baca juga : Google Luncurkan Fitur "Termurah" di Google Flights untuk Bantu Pengguna Temukan Harga Tiket Terendah

WhatsApp juga memastikan bahwa laporan terkait hoaks tersebut tetap terlindungi oleh enkripsi end-to-end, sehingga pesan-pesan tersebut tidak dapat dilihat oleh pihak WhatsApp sendiri. Selain itu, terdapat fitur di WhatsApp yang membatasi jumlah kali penerusan pesan atau forward menjadi hanya lima kali untuk setiap pesan.