Pameran The Tree of Life Karya Seni Menyuarakan Pentingnya Pelestarian Alam

Purbalingga, 16 Juli - Budi Setiyawan, Perupa Asal Purbalingga, Menggelar Pameran The Tree of Life di Kie Art Project Gallery Purbalingga, Jawa Tengah - Salah satu perupa asli Kabupaten Purbalingga, Budi Setiyawan, mengadakan pameran tunggal di Kie Art Project Gallery, Desa Sidareja, Purbalingga, dengan tema The Tree of Life atau Pohon Kehidupan.

Baca juga : Melalui Lenso, Soekarno Pertahankan Kedaulatan Budaya dari Pengaruh Nekolim

Pameran ini berlangsung dari 16 Juli hingga 16 Agustus, dan menampilkan 25 karya lukisan bertema pohon kehidupan yang diselesaikan dalam waktu 1,5 bulan. Budi Setiyawan mengungkapkan bahwa tema ini dipilih karena keprihatinan terhadap keberadaan pohon-pohon besar yang semakin jarang ditemui. Budi, yang lahir di Desa Sidareja 46 tahun yang lalu, menambahkan bahwa lukisannya juga menggambarkan anak-anak kecil dengan memadukan elemen pohon. Inspirasi untuk menggambarkan anak-anak kecil ini berasal dari aktivitas anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Dalam menciptakan karyanya, Budi mengungkapkan bahwa tantangannya adalah menciptakan karya yang bisa menghasilkan perasaan bagi orang lain. Melalui lukisan-lukisannya, ia ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pentingnya pohon sebagai penghasil oksigen di bumi.

Baca juga : Tidur Cukup Dapat Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Kegiatan ini diorganisir oleh Kie Art Project dengan tujuan untuk memberikan apresiasi terhadap semua jenis pohon yang ada di dunia. Gita Yohana, pegiat Kie Art Project, menyoroti krisis hutan yang dialami dunia saat ini. Melalui pameran ini, mereka berharap Desa Sidareja dapat menjadi simbol pentingnya pelestarian lingkungan di Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya. Pameran The Tree of Life ini menekankan pada transformasi, refleksi, dan aksi. Budi Setiyawan sebagai seniman yang bekerja sama dengan Kie Art Project merupakan representasi dari transformasi. Acara ini juga menjadi kesempatan untuk merenungkan pentingnya hubungan manusia dengan alam. Sebagai tindakan nyata, pameran ini juga melibatkan gerakan Satu Rumah Satu Pohon dengan memberikan 188 bibit pohon kepada warga setempat.