JT - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala demam berdarah dengue (DBD), khususnya demam pelana kuda, yang menandakan penurunan demam pada hari keempat dengan penurunan kondisi pasien yang semakin memburuk.
"Dalam konteks ini, penurunan demam bukanlah hal yang menggembirakan, melainkan dapat menjadi pertanda masuknya pasien ke dalam tahap syok yang berpotensi fatal jika tidak segera ditangani," ungkapnya di Tangerang, Banten, pada hari Sabtu.
Baca juga : Konsumsi Garam yang Tinggi Meningkatkan Risiko Gagal Ginjal
Dia menjelaskan bahwa DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Meskipun gejala awal DBD mirip dengan gejala flu biasa, namun dapat berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat.
Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda yang mungkin menunjukkan seseorang terinfeksi DBD.
Baca juga : Johnny Depp Mengenang Peran Ikoniknya dalam 'Edward Scissorhands
Dini menjelaskan bahwa beberapa tanda terjangkit DBD meliputi demam tinggi yang tiba-tiba muncul. Kenaikan suhu tubuh secara mendadak sering menjadi tanda pertama infeksi virus dengue.
Selain itu, demam ini dapat mencapai suhu 40 derajat Celsius atau lebih dan sering kali disertai dengan menggigil, serta nyeri kepala atau belakang bola mata, dan nyeri sendi serta otot.