Identitas Mayat Terbungkus Karpet di Ngawi Terungkap, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan

Ngawi, 11/7 - Polres Ngawi telah menyerahkan penanganan kasus temuan mayat terbungkus karpet yang ditemukan di wilayah hukumnya kepada Polres Ponorogo untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dugaan pembunuhannya. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ngawi, AKP Agung Joko Haryono, menjelaskan bahwa identitas mayat yang terbungkus karpet dan ditemukan di kolong jalan tol Ngawi, kilometer 557 masuk Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, telah berhasil diungkap oleh Polres Ngawi.

Baca juga : DPR RI Fokus Selesaikan 17 RUU di Akhir Masa Jabatan Periode 2019-2024

Mayat tersebut diketahui bernama Sumiran (57), warga Desa Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Pengungkapan identitas ini terjadi setelah istri korban, Suciani (51), warga Desa Pragak, Magetan, mendatangi kamar mayat RSUD Soeroto Ngawi pada pekan lalu bersama petugas Satreskrim Polres Ponorogo. Hal ini terkait dengan kasus dugaan pembunuhan yang terjadi di sebuah rumah kontrakan di Ponorogo. Suciani yakin bahwa mayat pria yang ditemukan dalam keadaan terbungkus karpet di tol Ngawi adalah suaminya yang hilang sejak tanggal 25 Juni 2023. Suciani mengenali mayat tersebut berdasarkan ciri fisiknya, seperti tinggi badan 165 sentimeter dan adanya tanda bekas luka di kaki kanan bagian bawah.

Baca juga : PDIP Klaim Menang di 14 Provinsi dan 247 Kabupaten/Kota pada Pilkada 2024

Agung menjelaskan bahwa meskipun keluarga sudah mengidentifikasi mayat tersebut, pihak kepolisian tetap mengambil sampel DNA untuk dibandingkan dengan hasil pemeriksaan di Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. Saat ini, jenazah telah diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan. Sebelumnya, mayat yang terbungkus karpet tersebut ditemukan oleh seorang warga yang sedang mencari rumput di bawah jembatan Jalan Tol Ngawi, masuk Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi pada Kamis (29/6/2023). Warga melaporkan penemuan tersebut kepada pihak kepolisian setempat.